KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR ANTAWIRYA ISLAMIC JAVANESE SCHOOL JUNWANGI KRIAN SIDOARJO
DOI:
https://doi.org/10.63230/annajmu.v1i01.172Keywords:
peran kepala sekolah, kualitas kinerja guruAbstract
Kepala sekolah merupakan contoh yang sangat baik dan berperan penting dalam lembaga yang dipimpinnya. Peran kepala sekolah adalah membimbing dan melatih guru dan seluruh staf berperan penting dalam proses pembelajaran, meningkatkan dan mengembangkan keterampilan guru untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, menantang dan berinovasi guna mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud. Kepala sekolah harus secara aktif membiarkan pelatihan guru untuk meningkatkan kemajuan kinerjanya dan meningkat secara bertahap untuk menghasilkan guru yang berkualitas.Tujuan dari penelitian ini adalah(1) Mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja di SD Junwangi Krian-Sidoarjo di Antawirya, sebuah sekolah Muslim Jawa. (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat motivasi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru di SD Islam Jawa Antawirya Sekolah Junwangi Krian-Sidoarjo.
Untuk mencapai tujuan diatas, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan beberapa guru. Metode pengumpulan data meliputi wawancara terstruktur dan tidak terstruktur serta dokumen. Analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, pengumpulan, dan inferensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepala sekolah melakukan kegiatan pelatihan di dalam dan di luar sekolah. Pelatihan di dalam kampus melibatkan pertemuan rutin, wawancara tatap muka, penilaian, dan kunjungan kelas, sedangkan pelatihan di luar kampus melibatkan keterlibatan guru dalam seminar pelatihan dan kelompok kerja sekolah guru. (2) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dorongan pimpinan sekolah untuk meningkatkan kualitas kinerja guru adalah: a) faktor pendukung, perbaikan sarana dan prasarana, semangat guru terhadap pendidikan, b) faktor penghambat, beberapa guru yang lebih tua mengalami kesulitan memahami teknologi karena faktor usia